Duta Santri Nasional bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Siberkreasi menggelar Ngaji Literasi Digital Zona Jawa Timur di Pondok Pesantren Ummul Qurok Klego, Boyolali pada Sabtu (10/9/2022).
Kegiatan tersebut bertema “Santri Makin Cakap Digital”. Hal ini bertujuan untuk mengajak santri untuk cakap dalam menggunakan teknologi.
Gus K.R.H. Anangsyah Effendi (Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qurok) menyampaikan terima kasih atas ditunjuknya Pondok Pesantren Ummul Qurok sebagai tuan rumah Ngaji Literasi Digital Zona Jawa Tengah. Beliau juga menyampaikan semoga kedepan silaturahmi antara Pondok Pesantren Ummul Qurok dengan Duta Santri Nasional bisa terus terjalin dengan baik.
Ngaji Literasi Digital Zona Jawa Tengah ini dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Bapak Haerudin (Kepala Badan Kesbangpol Prov. Jawa Tengah) mewakili Gubernur mengatakan bahwa santri juga harus menguasai e-budgeting, e-commerce, dan e-learning.
“Santri jangan cuma paham ilmu fiqih saja, e-budgeting, e-commerce, e-learning, juga harus dikuasai oleh santri. Bukan hanya paham ilmu Qur’an, hadits, mantiq, falak, faroild atau bahkan tarikh, santri juga mesti paham tentang engineering, pengolahan limbah, eco green, arsitektur, pertanian, kelautan, atau bahkan kesenian”, dalam sambutannya.
Direktur Jenderal APTIKA KEMKOMINFO, Samuel Abrijani Pangerapan melalui daring mengungkapkan, kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat inilah kemudian mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan tranformasi digital. Tetapi ada sisi lain dari masifnya perkembangan dan penggunaan internet harus kita akui menimbulkan resiko, seperti penipuan online, bullying, konten berbau sara, dan lainnya.
“Oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar masyarakat menggunakan teknologi secara produktif, bijak, dan tepat guna,” ungkap Samuel.
Sementara itu, Ketua Umum Duta Santri Nasional Syifa’ Nurda Mu’affa berharap melalui Ngaji Literasi Digital, semangat belajar para santri semakin meningkat. Santri harus optimis menatap masa depan bangsa.
“Santri bekerjasama dengan seluruh elemen bangsa, di masa depan harus bisa memastikan tercapainya Indonesia Emas, Indonesia Maju. Santri harus menjadi aktor utama dan memberikan manfaat nyata”, ungkapnya.
Dipandu Indun Azizah Humaeroh selaku moderator, tiga narasumber menyampaikan materi tentang literasi digital, mulai dari budaya digital (digital culture), kecakapan digital (digital skill), hingga etika digital (digital ethics).
Adapun ketiga narasumber tersebut adalah Gus K.R.H.T. Halintar Shah Reza Effendi Zaqlul Faza (Akademisi dan Praktisi Literasi Digital), Ning Muyassarotul Hafidzhon (Penulis Novel Best Seller Hilda), dan Maharani Arimbi (Influencer Santri).
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama narasumber. Besar harapan Keluarga Duta Santri Nasional, para santri bisa menjadi konten kreator yang mewarnai media sosial dengan konten positif bermuatan nilai-nilai islam rahmatan ‘lil alamin.
Kegiatan literasi digital tersebut juga disiarkan secara live streaming pada platform digital Pondok Pesantren Ummul Qurok dan dikabarkan melalui berbagai media cetak dan online.
Leave a Reply