Dr. Bahrul Fuad Tegaskan Ilmu yang Merangkul Sesama Akan Menjadi Cahaya Peradaban
Bootcamp Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 menghadirkan 60 peserta terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 6 September 2025 ini menjadi bagian penting dari tahapan seleksi, sekaligus ajang pembekalan nilai-nilai kepemimpinan, kebersamaan, dan visi kebangsaan bagi para santri.
Dalam forum ini, Dr. Bahrul Fuad, MA, Komisioner Komnas Perempuan periode 2020–2025, menyampaikan pesan inspiratif tentang makna ilmu bagi kehidupan. Ia menekankan bahwa ilmu tidak boleh berhenti pada diri sendiri, melainkan harus digunakan untuk menguatkan solidaritas. “Jika ilmu hanya untuk diri sendiri, ia akan padam. Tetapi jika ilmu digunakan untuk merangkul sesama, ia akan menjadi cahaya peradaban. Dan di situlah santri berdiri, menyalakan cahaya inklusi, menjaga persaudaraan, dan memastikan Indonesia tetap kokoh di atas pondasi keadilan dan kebersamaan,” tegasnya.
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bahwa santri bukan sekadar pelajar pesantren yang tekun menimba ilmu, tetapi juga agen yang menghidupkan nilai-nilai keadilan dan inklusi dalam masyarakat. Dengan ilmunya, santri diharapkan mampu menghadirkan solusi nyata untuk menjaga harmoni di tengah keberagaman bangsa.
Sementara itu, Fina Kharisma, Wakil Sekretaris Duta Santri Nasional, menyatakan bahwa apa yang disampaikan narasumber sejalan dengan semangat Duta Santri. “Santri tidak hanya berhenti pada belajar dan menghafal, tetapi harus mampu menghidupkan ilmu yang dimiliki agar menjadi manfaat bagi banyak orang. Itulah peran mulia santri dalam membangun bangsa,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Alaikin Nabiilah, Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Duta Santri Nasional. Ia menekankan bahwa ilmu yang dimiliki santri seharusnya menjadi jembatan bagi pengabdian sosial. “Ilmu adalah amanah. Santri harus hadir di tengah masyarakat, mendengarkan, bergerak, dan memberikan kontribusi nyata. Dengan begitu, ilmu benar-benar hidup dan membumi,” tuturnya.
Lebih dari sekadar ajang seleksi, Bootcamp ini menjadi wadah bagi para santri untuk meneguhkan peran strategis mereka sebagai pelopor kebersamaan, keadilan, dan kepemimpinan di era modern. Bootcamp 2025 menjadi momentum yang menghidupkan kembali semangat santri sebagai cahaya peradaban. Dari pesantren lahir pionir muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga siap menyalakan ilmu sebagai sumber kekuatan bagi bangsa dan umat manusia.







